Selasa, 09 Desember 2014

"iya sayang, si Ali emang pinter banget orangnya, tadi dia ngasih contekan ke aku waktu, terus dia juga beli'in aku pulsa, dia baik kan yank?" tanya Ita. "ya ya ya, terserah" jawab Choky. "kenapa sih tiap hari cewekku selalu cerita tentang Ali, apa ada hubungan khusus? Tch, sialan" pikir Choky dalam hati. Choky dan Ita sedang berjalan pulang sekolah. Kebetulan rumah mereka berdekatan. Jadi Choky tidak perlu keluar banyak uang untuk 'ngapel'. "eh sayang, itu ada Ali, kita barengin yuk" pinta Ita manja. "ck, terserah" jawab Choky agak marah. "yah, jangan marah dong yank" pinta Ita sedikit memelas. "iya iya yank" jawab Choky. "gitu dong, aku sayang kamu" kata Ita sambil mencium pipi Choky. "li, sini, jalan bareng kita aja" teriak Ita. "iya Ta" teriak Ali sambil lari menuju kearah Choky dan Ita. Mereka bertiga pun jalan bersama. Ali dan Ita bercanda cukup mesra. Itu membuat Choky sedikit naik pitam. Tetapi, ia tidak berani menegurnya karena ia tidak enak pada Ali yang merupakan sahabat baiknya sejak SMP dulu.

Sebenarnya dulu Choky sudah pernah memberitahu Ali, tapi Ali mengancam tidak akan berhubungan lagi dengan Ita, dan itu membuat Choky semakin tidak enak hati. Yah, Choky berharap mereka hanya teman biasa. . Setiap hari, mereka bertiga pulang bersama, dan Ita semakin akrab dan mesra saja dengan Ali. Sesampainya dirumah, Choky langsung meng sms Ita, dia meminta agar Ita agak membatasi diri dan lebih memikirkan bagaimana perasaan Choky. "sudah kukatakan berulang kali, sebenarnya kutak punya maksud, tapi mengapa kau tak mau mengerti, dan slalu saja kau berkeras hati, waktu bersama kau crita tentangnya, aku sama sekali tak berburuk sangka, kala kau bilang dia hanya teman saja, tapi lama-lama kujadi curiga, cobalah kau mengerti, cobalah kau mengerti bahwa aku ini, telah mengetahui, telah mengetahui dia ingin memilikimu, dengarkanlah diriku, dengarkanlah diriku wahai kekasihku, pantaslah aku cemburu, tapi itu memang hak ku, karena kau adalah kekasihku".

Hari-hari pun berlalu, Ita dan Ali malah jadi semakin akrab. Tapi Choky bingung mau melakukan apa. Choky hanya bisa bersabar, semoga pacarnya setia. Suatu hari, disaat Choky dan Ita hanya pulang berdua saja, Choky sedikit marah pada Ita. Ita pun bersedih, dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan akan setia pada Choky. Choky pun sedikit lega dengan kata-kata Ita. Sesampainya dirumah, Choky mengajak Ita sms an. Tetapi Ita sedikit lama membalas pesannya. Choky pun sedikit gelisah. Ternyata Ita meminta maaf bahwa ia juga sedang sms an dengan Ali. Choky pun berusaha membendung amarahnya. Ia juga mengirim pesan pada Ali. Ali mengatakan ia tidak akan merebutnya Ita, karena ia sudah mempunyai pacar. Choky pun sedikit lega. . Hari demi hari berlalu, sudah 3 minggu lebih. Hari itu adalah hari Sabtu. Choky mengatakan bahwa ia akan mengapeli Ita. Tetapi Ita mengatakan ia akan pergi ke rumah saudaranya. Karena itu, Choky pergi ke warnet untuk bermain game-online. Iseng-iseng, Choky membobol facebook Ita. Dilihat inboxnya, ternyata selama ini Ita sering ngechat dengan Ali. Mereka saling memanggil sayang-sayangan. Meluap-luap emosi Choky. Ia pun berteriak-teriak di dalam warnet. Penjaga warnet pun menegurnya, dan itu membuat muka Choky jadi merah padam. Ia pun menyempatkan diri untuk bermain game online. Saat bermain, ia tidak dapat berkonsentrasi akibat melihat facebook Ita tadi. Akhirnya, ia pun tidak dapat menikmati permainan itu. Setengah jam kemudian, ia mematikan billing warnet itu dan membayarnya. Kemudian ia pulang dengan menaiki motor MegaPro nya.

Dalam perjalanan, ia melewati toko bunga. Terlintas ide di pikirannya untuk memberikan hadiah berupa karangan bunga pada Ita. Ia membeli karangan bunga yang terdiri dari bunga mawar dan melati, kemudian ia langsung menuju ke rumah Ita. Sesampainya di depan rumah Ita, ia tidak melihat mobil Avanza milik orang tua Ita, tetapi ia melihat motor Satria milik Ali terparkir di depan rumah Ita. Kebingungan melanda Choky, ia pun langsung membanting pintu rumah Ita. Tak disangkanya, ia melihat Ali sedang memangku Ita sambil berciuman bibir dengan mesranya. Ita dan Ali kaget dan sedikit menjauh. Karangan bunga yang dipegang Choky pun jatuh ke lantai. "aku beranjak dari hidupmu, dari masalah dari belenggu, tlah kau sakiti kau khianati, semua mimpi, mimpi indahku"  . Keadaan menjadi hening sesaat, kemudian Ita langsung mendekat pada Choky dan merangkul tangannya. "eh sayang, kok mau datang nggak bilang-bilang?" tanya Ita. Choky pun langsung mendorong Ita ke lantai, ia pun mendekati Ali dan mengangkatnya. Ali berusaha menjelaskan pada Choky. Tanpa menggubris penjelasan Ali, Choky langsung memukul perut Ali sampai Ali berlutut ke lantai dan mengerang kesakitan. Belum selesai, Choky lansung menendang Ali tepat di kepalanya hingga Ali terpental dan kepalanya menabrak tembok.

Kemudian Choky langsung memukuli kepala Ali hingga Ali mengeluarkan darah. Ita hanya bisa menangis, lalu memohon agar Choky berhenti. Ita pun mengaku bahwa ia sudah berpacaran dengan Ali selama 1 bulan. Choky pun semakin kesal. Tak disangka sahabat dan pacarnya tega menghancurkan hidupnya. Betapa kejamnya, janji Ita pada Choky pun di ingkari. Persahabatan Ali dan Choky pun ternodai. Sejak saat itu, Choky mendapat sebuah pelajaran berharga "jangan pernah percaya pada siapapun". "dasar cewek murahan, mana janjimu ke aku? MANA! Dan buat kau, tega banget mengkhianati sahabatmu sendiri, untung aku masih bisa ngendali'in diri, kalo nggak, udah ku mampusin kau!" teriak Choky, lalu ia pergi menaiki motornya. Dikebutnya motor itu dengan kencang di jalan raya. "penipu pergi jauh dariku, sakitku melihatmu, pergi jauh dari hidupku" . Setahun pun berlalu, Choky berbahagia dapat lulus SMA dengan nilai yang memuaskan, sedangkan Ali harus bertanggung jawab karena telah menghamili Ita. . Oke, thanks udah baca gan, jangan lupa kritik dan sarannya...

0 komentar:

Blog Archive

Popular Posts