Senin, 01 Desember 2014



Nama     : Wiranti
Kelas       : XI IIS-2
No.          : 31

I Left My Heart in Bangka

Seorang lelaki tampan bernama Marcel yang lebih mementingkan pekerjaan daripada sebuah hubungan percintaannya. Marcel mempunyai seorang kekasih bernama Marsha. Suatu hari,Marcel mempunyai sebuah tuntutan pekerjaan di Bangka. Ia bekerja sebagai manager perusahaan yang bertugas observasi langsung di lapangan. Marcel memang tampan,tetapi ia kurang memperhatikan kekasihnya,Marsha.  Padahal Marsha ingin selalu dimanja olehnya. Karena sering tidak diperhatikan,Marsha jadi bosan dan jengkel sendiri. Setelah beberapa jam perjalanan,Marsha,Marcel dan kedua temannya sampai di Bangka. Kedua temannya tersebut juga memiliki sebuah hubungan spesial,mereka adalah Rafi dan Sinta. Mereka berempat menginap di sebuah hotel ternama di Bangka. Suasana pada saat itutenang dan menyenangkan karena hotel yang mereka tempati dekat dengan pantai.
Marcel adalah seorang yang mempnyai watak ulet dalam bekerja,tetapi ia juga orang yang cuek. Setiap kali Marsha mengajaknya jalan-jalan atau makan bareng,ia selalu menolak dengan alasan masih banyak pekerjaan. Marsha orangnya canti sih,tapi cerewet dan manja banget,sedangkan Rafi dan Sinta adalah pasangan yang setia dan selalu romantis. Dua hari sudah mereka lalui disana,saat itu Maya tiba di Bangka juga. Maya adalah cliennya Marcel yang berasal dari Jakarta. Kebetulan ia bertugas observasi di Bangka dengan Marcel. Saat Marcel dan Maya sedang observasi di sebuah taman,Marsha merasa cemburu  karena Marcel berdua-duaan dengan Maya. Karena                 Marsha merasa marah,ia kemudian jalan-jalan di sekeliling taman tersebut sendirian. Pada saat itu,Marsha tidak melihat kalau jalan di depannya becek sehinga dia terpeleset. Lalu dia ditolong oleh seorang lelaki yang membawa kamera (fotografer).
  Terima kasih ya,kamu udah nolongin aku.”
“ iya sama-sama. Kita belum kenalan. Nama kamu siapa?”
“ kenalin aku Marsha,kamu? “
“ Aku Radit. Kok kamu sendirian aja sih di taman seluas ini?”
“ iya nih,habis pacarku lagi sibuk sama kerjaannya.”
Kemudian Marsha kembali ke hotel dan si Radit masih di taman memotret pemandangan disana.


                Keesokan harinya,Marsha,Marcel dan kedua temannya jalan-jalan menyusuri pantai yang berpasir indah tersebut. Mereka menikmati indahnya pemandangan disana. Tak lama kemudian,Maya datang dan mengajak Marcel untuk melakukan observasi di sebuah kapal besar.  Merah padam muka Marsha seketika. Akhirnya Marsha mengajak kedua temannya untuk kembali ke hotel saja. Sesampai di hotel,ketika Marsha dihampiri oleh Marcel,
                “Kamu kenapa sih mentingin kerjaan kamu terus? Waktu buat aku kapan? “
                “ Maaf sayang. Pekerjaan aku banyak banget” (telepon Marcel berbunyi karena ada telepon dari rekan kerjanya)
                “ Tuh kan,kamu sibuk terus! Aku capek lah kalo gini terus. “ Marsha merebu HP marcel dan membuangnya ke laut.
                “ Kok dibuang sih?? Disitu banyak banget nomor penting ,sayang!”
                “ tuh kan kamu selalu mentingin kerjaan kamu! Kamu egois! Kalo gini terus mending kita putus aja lah! “
Marsha menangis sambil lari menuju kamar hotel. Di kamar,Marsha terus menangis dan ia berkata benci  sekali pada Marcel. Sinta terus membujuknya sapaya ia balikan lagi dengan Marcel. Pada akhirnya,Marsha mengikuti saran Sinta karena pada dasarnya ia juga masih sayang Marcel. Marsha dan Sinta mencari keberadaan Marcel pada saat itu. Ternyata Marcel sedang bersama Rafi di kolam renang.
                  Kenapa muka lo kok kusut gitu,cel?”
                “ Gue diputusin sama Marsha nih. HP gue dibuang tuh ke laut! “
                “ HAHAHHAHAHAA! Kasihan banget hidup lo!”
                “ Tenang aja,ntar juga dia balik sendiri kok. Biasanya dia juga gak betah lama ngambeknya. “
Marsha mendengar semua percakapan Rafi dan Marcel. Hatinya semakin sakit mendengar semua itu. Dia merasa disepelekan oleh Marcel.
             “ Tuh lihat aja si Marcel! Seenaknya aja dia ngomong kayak gitu tentang gue. Lihat aja ntar! Bakal gue buktiin kalo gue gak segampang yang dia kira!”
Kemudian Marsha dan Sinta kembali menuju ke kamar hotel.
Keesokan harinya, Marcel,Sinta dan Rafi berkumpul di pinggir pantai. Marsha datang tidak menghampiri mereka bertiga,tetapi justru menghampiri Radit yang sedang memotret pemandangan di pinggir pantai juga.
“ Lo kok kesini? Bukannya sama pacar kamu?”
“ Udah deh,gue Cuma mau manas-manasin aja. Lihat aja dia bakal nyesel udah gue putusin.”
Si Radit Cuma membalas dengan senyuman saja. Disitu, Marsha pura-pura menyuapi Radit supaya Marcel cemburu. Ternyata rencana mereka berhasil. Marcel yang melihat mereka berdua kemudian pergi meninggalkan pantai tersebut. Setelah Marcel pergi,Marsha menghamampiri kedua temannya yang masih duduk santai di pinggir pantai tersebut.
“ Marcel mau kemana sih?”
“ katanya sih mau meeting di dermaga sadai..”
“ Aduh.. ayo kalian ikut gue sekarang! “


Kemudian Shinta & Rafi ditarik Marsha untuk mengikuti si Marcel di dermaga.
“ Wah ternyata pantainya keren banget ya! “ ucap Sinta kagum.
“ Guys... kita kesini buat ngikutin Marcel! “
“ Tuh Marcel tuh “ Rafi menunjuk Marcel yang sedang berduaan di kapal dengan Maya.
“ Bener kan apa yang gue bilang. Gue itu Cuma urutan ke berapa dibawah karir & kerjaannya Marvel. Gimana coba kalo jadi gue?”
Tak lama kemudian,Radit datang. Marsha pun menghampirinya.
“ Radit.. lo ngikutin gue ya?
“ gue ngikutin lo? Lo kali yang ngikutin gue. Gue kan fotografer jadi bebas mau cari objek dimana aja.”
“ Ya udah terserah lo . yang pasti gue butuh bantuan lo! “
“ Lo mau bikin cowok lo cemburu lagi ya? Ogah dehh. Sana cari monyet aja”
“ Please.. mau ya?? Kali ini aja dehh “
“ OK. Tapi sekali ini aja ya “
Kemudian Marsha berpose dan difoto oleh Radit sambil bermesraan dan itu berhasil membuat Marcel cemburu.
                Setelah kejadian itu,Marcel minta tolong kepada Rafi untuk mengantar Maya kembali ke penginapan. Ternyata,si  Maya pegang-pegang tangan Rafi . sinta jadi cemburu,lalu ia marah dan kembali ke hotel. Suatu malam,Radit & Marsha menonton acara tari-tarian. Marcel cemburu melihat mereka berdua. Marcel kemudian mendekati Marsha.
                “ Apa-apaan sih kamu! Ngapain seharian berdua sama dia terus? Suka? Aku tau kamu lagi ngambek,biasanya Cuma sebentar . kenapa sihh? kamu serius mau putus sama akuu?? ” ( Marcel hampir menonjok muka Radit)
                “ Kamu apa-apaan sih?? Radit gak salah apa-apa “
                “ Kamu belain dia? BYE...!!!!” Marcel pergi meninggalkan Radit & Marsha.

                “ Yess rencana kita berhasil. Terbukti kan kalo dia masih care sama gue!” ucap Marsha
                “ Baguslahh bentar lagi dia pasti bakal ngajak lo balikan “
Suatu pagi,Maya berkunjung ke hotel tempat penginapan si Radit. Maya masuk ke kamae hotel Radit. Ternyata Marcel mengetahui hal itu. Di dalam kamar,Maya minta di foto oleh Radit. Tanpa pikir panjang,Marcel yang mengetahui kejadian tersebut segera memberi tahu kepada Marsha. Kemudian,Marsha & Marcel akhirnya menuju kamar Radit untuk mengecek semuanya.  Maya ternyata ingin menjebak Radit,ia ingin difoto dengan pose telanjang agar Radit tertarik. Untungnya,Radit menolak dan segera mengusir Maya keluar dari kamarnya.  Beberapa menit kemudian,Marsha & Marcel sampai di kamar Radit dan ternyata tidak ada apa-apa. Semenjak itulah Marsha tidak percaya lagi dengan Marcel.
                Malam harinya,ada acara makan malam. Disitu,duduklah Radit sendirian. Kemudian,Maya datangdan pura-pura jatuh sehingga Radit menolongnya dan mereka bermesraan. Marsha melihat kejadian itu merasa cemburu dan pergi kembali ke hotel. Ia tidak mau mendengar penjelasan Radit.
                “ Udah Sha.. jangan cemberut terus! “ bujuk Sinta
                  Lo gak tau kan? Tadi pas gue lihat si Radit pegangan tangan sama Maya gue itu gak suka! Apa itu artinya gue mulai suka ya sama Radit???? “
                “ paling juga Cuma cinlok tuhhh “
                “ Mau cinlok atau enggka,pokoknya gue gak suka nglihat mereka kayak tadi! “
                “ Udah gak usahh jealous teruss! Oh yaa.. sebelum gue lupa,tadi Radit pesen sama gue kalo besok dia mau ngajak lo ketemuan di pantai Perahu jam 12 tepat. ”
Keesokan harinya,Marsha pergi ke pantai tersebut. Ternyata Radit sedang berada di atas sebuah batu besar.
                “ Dit.. lo ngapain disitu?”
                “ gue pikir lo udah gak mau ketemu sama gue lagi! “
                “ Ya enggak lah . justru gue mau minta maaf sama lo karena udah nnggalin lo kemarin “
                “ Gapapa kok. Oh ya.. hari ini kan hari terakhir kita di Bangka,gue mau nunjukkin sesuatu ke lo!”
                “ Nunjukkin apaan?”
                “Makanya sini ke atas”
                “ Yaudah tapi pegangin “
Setelah Marsha sampai diatas batu besar,Radit mengungkapkan sesuatu..
                “ Gue mau nunjukkin sesuatu sama lo! Tapi lo tutup mata ya?”
                “ Jangan aneh-aneh dehh! Apaan sih?”
                Ternyata Radit telahmenuliskan kalimat “ I LOVE YOU “ di sebuah batu besar. Marsha terharu melihat semua itu.
                “ Sha.. gue kepengen kita gak sekedar temenan aja!”
                “ Dit..kita baru kenal seminggu loh. Dan gue takut perasaan lo ke gue Cuma cinlok aja! “
                 “ Tapi gimana perasaan lo ke gue ?? “
Marsha belum sempat menjawab,tiba-tiba datanglah Marcel dengan membawa seikat bunga. Radit pun seketika langsung pergi. Marcel berniat mengajak Marsha balikan tetapi Marsha menolaknya.
Keesokan harinya,Radit akan kembali ke Jakarta. Mendengar kabar tersebut,Marsha buru-buru pergi  menuju ke pelabuhan untuk menemui Radit. Sesampai disana, ternyata Radit sudah tidak ada. Marsha menangis meratapi kepergian Radit. Begitu pula dengan Radit,sepanjang perjalanan ia selalu terbayang-bayang wajah Marsha.
Dua tahun kemudian,Marsha tiba-tiba mendapat sebuah tiket pameran di depan rumahnya. Ia tidak tahu siapa pengirimnya. Ternyata itu adalah tiket pameran galeri foto milik Radit. Marsha pun buru-buru mendatangi galeri itu supaya bertemu dengan Radit. Dalam pamerantersebut,Radit memajang banyak foto-foto Marsha waktu di Bangka.
                “ Jujur aja ya Dit.. gue nyaman banget pas lagi di deket lo. Apalagi waktu spend time di Bangka. Gue harap kita bisa temenan lagi kayak dulu di Bangka. Gimana?” ujar Marsha.
                  Lo sama gue temenan lagi? Gue suka itu.. oh ya,ngomong-ngomong kamu dapet darimana tiket buat masuk kesini? Gue kan gak pernah ngirim dan gue gak punya alamat lo!”
                “ Entahh! Tiba-tiba aja ada tiket ini di depan rumah gue. Gue juga ga habis fikir siapa yang ngirim! Udahlah ga usah dibahas”
                “ Hmm.. sekarang foto ini bukan lagi jadi kenangan tapi akan menjadi sebuah masa depan”
Mereka berdua pun tersenyum bahagia sambil berpegangan tangan dengan penuh cinta. 



 
 
 

0 komentar:

Blog Archive

Popular Posts