Sabtu, 13 Desember 2014

"Rio, cepat bereskan kamarmu!" "Iya bu" jawab Rio. Rio hanya tinggal berdua dengan ibunya, karena ayahnya sudah meninggal akibat kecelakaan 3 tahun yang lalu. Setiap hari Rio membantu ibunya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, sedangkan ibunya bekerja sebagai penjual jamu keliling. Jika Rio tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya, ibunya sering memukulnya menggunakan rotan. Karena itulah, Rio selalu melaksanakan perintah ibunya dengan baik. Suatu hari, Rio sedang asyiknya bermain ke warnet, tidak sengaja dia berkenalan dengan seorang gadis cantik di facebook. Namanya Nia, umurnya 1 tahun lebih tua dari pada Rio.

"hai cantik" kata Rio memulai pembicaraan.
"hei juga", jawab Nia. "boleh kenalan nggak?" tanya Rio.
"boleh, aku Nia Ashanti, panggil aja Nia, kamu siapa?" kata Nia.
"aku Rio Febrian , panggilannya Rio, hihihi." jawab Rio dengan sedikit bercanda.
"ihh, kamu lucu deh, masa' nama kamu itu sih?" tanya Nia,
"nggak lah, cuma bercanda, namaku Rio Budi Setiawan".

Setelah cukup lama mereka berkenalan, akhirnya Rio berhasil mendapatkan nomor hape Nia. Saat itu juga Rio langsung mengirim pesan pada Nia. Hari demi hari terus berganti. Tak henti-hentinya Rio berkirim pesan dengan Nia.


Mereka pun bisa saling bercanda dan saling mengerti. Saat itu pula, Rio mulai menyimpan rasa pada Nia sedikit demi sedikit, tetapi Rio tidak berani mengungkapkannya karena Nia sudah memiliki seorang kekasih. Perasaan kecewa dan senang bercampur aduk di hati Rio dan itu membuat sikapnya sedikit berubah. Hal itu membuat Rio lalai dalam melaksanakan perintah ibunya, dia jadi sering keluar rumah untuk menelpon Nia, karena kalau ketahuan ibunya, Rio akan dipukuli. Ibu Rio pun mengamati perubahan pada diri Rio yang setiap hari terus berubah-ubah, lalai dalam menjalankan tugas dan sering keluar rumah. Malam harinya saat Rio tertidur, ibunya melihat semua pesan di hape Rio. Mengetahui hanya karena seorang gadis sikap Rio sampai berubah, ibu Rio pun naik pitam. Dibantingnya hape Rio, kemudian dia memukul Rio hingga ia terbangun. Rio yang tidak tahu apa-apa langsung dipukuli oleh ibunya. Rio yang sakit hati pun langsung kabur dari rumah. Saat itu hujan turun deras sekali. Malam ini hujan turun lagi, bersama kenangan yang mungkin luka di hati, luka yang harusnya dapat terobati, dan kuharap tiada pernah terjadi... wajar bila saat ini, kuiri pada kalian, yang hidup bahagia berkat suasana, indah dalam rumah, hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam, tiada harga diri agar hidupku terus bertahan.

Rio pun pergi kerumah temannya, Andi yang tak jauh dari rumahnya. Disana ia tinggal untuk beberapa saat. Karena merasa bosan, Rio mengirim pesan pada Nia, tetapi saat itu Nia sedang sakit hati karena kekasihnya telah selingkuh. Nia pun sedikit terhibur oleh Rio. Saat itu juga Nia mulai menyimpan rasa pada Rio. Seminggu setelah itu, Rio pun berpacaran dengan Nia. Keduanya akhirnya bisa menjalani hubungan mereka dengan hati yang senang, walau mereka terpisah oleh jarak ruang dan waktu. Hari demi hari, bulan demi bulan mereka jalani. Akhirnya Nia mengajak bertemu di suatu tempat. Rio merasa senang sekali. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, Nia sudah menunggu di tempat yang dijanjikannya. Ketika Rio akan berangkat, seseorang mengabarkan bahwa ibu Rio sedang dirawat di rumah sakit, karena tertabrak oleh mobil ketika akan menyeberang jalan. Rio menjadi bingung harus memilih yang mana, sebagai anak ia harus berbakti pada ibunya walau telah disakiti berkali-kali, tetapi ia juga tidak mungkin mengecewakan kekasihnya yang sangat dicintainya itu.


Keduanya sama-sama pentingnya dalam hidup Rio. Kedua pilihan itu membuat Rio menjadi frustasi. Setelah cukup lama, akhirnya ia memutuskan,"walaupun ibu telah mengusirku dari rumah, tapi aku akan tetap berbakti padanya, aku nggak akan menjadi anak yang durhaka, maafin aku sayang..." begitulah kata Rio. Akhirnya dinaikinya motor milik Andi langsung menuju rumah sakit, sialnya tanpa sadar hapenya terjatuh di jalan raya sehingga ia tidak bisa mengabari Nia. Dikebutnya motor itu dengan laju yang sangat kencang. Sesampainya di rumah sakit, ternyata ibu Rio sudah meninggal, dan dokter mengatakan kata-kata yang diucapkan ibu Rio sebelum meninggal adalah "Rio, maafkan ibu". Rasa sedih menyelimuti hati Rio, tangis air mata tak bisa dibendungnya. "TIDAAAAAAAKKK...!!! IBUU...!!! JANGAN TINGGALKAN AKU!!!!" teriak Rio sambil menangis di rumah sakit. Satu jam setelah Rio sedikit lebih tenang, ia baru teringat akan Nia. Dirabanya saku celananya, dan dia tidak ditemukan hapenya itu. Dia baru tersadar jika hapenya telah hilang. Rasa bersalahnya pun muncul ketika ia tersadar bahwa ia telah menyakiti hati kekasihnya itu. Nia pun merasa kecewa pada Rio, dan memutuskan hubungan mereka lewat facebook. Pada akhirnya, Rio tidak mendapatkan apa-apa, sendiri..., kesepian..., tiada yang menemani... .

0 komentar:

Blog Archive

Popular Posts