"Rio, cepat bereskan kamarmu!" "Iya bu" jawab Rio. Rio hanya tinggal
berdua dengan ibunya, karena ayahnya sudah meninggal akibat kecelakaan 3
tahun yang lalu. Setiap hari Rio membantu ibunya untuk melakukan
pekerjaan rumah tangga, sedangkan ibunya bekerja sebagai penjual jamu
keliling. Jika Rio tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya, ibunya sering
memukulnya menggunakan rotan. Karena itulah, Rio selalu melaksanakan
perintah ibunya dengan baik. Suatu hari, Rio sedang asyiknya bermain ke
warnet, tidak sengaja dia berkenalan dengan seorang gadis cantik di
facebook. Namanya Nia, umurnya 1 tahun lebih tua dari pada Rio.
"hai
cantik" kata Rio memulai pembicaraan.
"hei juga", jawab Nia. "boleh
kenalan nggak?" tanya Rio.
"boleh, aku Nia Ashanti, panggil aja Nia,
kamu siapa?" kata Nia.
"aku Rio Febrian , panggilannya
Rio, hihihi." jawab Rio dengan sedikit bercanda.
"ihh, kamu lucu deh,
masa' nama kamu itu sih?" tanya Nia,
"nggak lah, cuma bercanda, namaku
Rio Budi Setiawan".
Setelah cukup lama mereka berkenalan, akhirnya Rio
berhasil mendapatkan nomor hape Nia. Saat itu juga Rio langsung mengirim
pesan pada Nia. Hari demi hari terus berganti. Tak henti-hentinya Rio
berkirim pesan dengan Nia.
Mereka pun bisa saling bercanda dan saling
mengerti. Saat itu pula, Rio mulai menyimpan rasa pada Nia sedikit demi
sedikit, tetapi Rio tidak berani mengungkapkannya karena Nia sudah
memiliki seorang kekasih. Perasaan kecewa dan senang bercampur aduk di
hati Rio dan itu membuat sikapnya sedikit berubah. Hal itu membuat Rio
lalai dalam melaksanakan perintah ibunya, dia jadi sering keluar rumah
untuk menelpon Nia, karena kalau ketahuan ibunya, Rio akan dipukuli. Ibu
Rio pun mengamati perubahan pada diri Rio yang setiap hari terus
berubah-ubah, lalai dalam menjalankan tugas dan sering keluar rumah.
Malam harinya saat Rio tertidur, ibunya melihat semua pesan di hape Rio.
Mengetahui hanya karena seorang gadis sikap Rio sampai berubah, ibu Rio
pun naik pitam. Dibantingnya hape Rio, kemudian dia memukul Rio hingga
ia terbangun. Rio yang tidak tahu apa-apa langsung dipukuli oleh ibunya.
Rio yang sakit hati pun langsung kabur dari rumah. Saat itu hujan turun
deras sekali. Malam ini hujan turun lagi, bersama kenangan yang
mungkin luka di hati, luka yang harusnya dapat terobati, dan kuharap
tiada pernah terjadi... wajar bila saat ini, kuiri pada kalian, yang
hidup bahagia berkat suasana, indah dalam rumah, hal yang selalu aku
bandingkan dengan hidupku yang kelam, tiada harga diri agar hidupku
terus bertahan.
Rio pun pergi
kerumah temannya, Andi yang tak jauh dari rumahnya. Disana ia tinggal
untuk beberapa saat. Karena merasa bosan, Rio mengirim pesan pada Nia,
tetapi saat itu Nia sedang sakit hati karena kekasihnya telah
selingkuh. Nia
pun sedikit terhibur oleh Rio. Saat itu juga Nia mulai menyimpan rasa
pada Rio. Seminggu setelah itu, Rio pun berpacaran dengan Nia. Keduanya
akhirnya bisa menjalani hubungan mereka dengan hati yang senang, walau
mereka terpisah oleh jarak ruang dan waktu. Hari demi hari, bulan
demi bulan mereka jalani. Akhirnya Nia mengajak bertemu di suatu tempat.
Rio merasa senang sekali. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, Nia sudah
menunggu di tempat yang dijanjikannya. Ketika Rio akan berangkat,
seseorang mengabarkan bahwa ibu Rio sedang dirawat di rumah sakit,
karena tertabrak oleh mobil ketika akan menyeberang jalan. Rio menjadi
bingung harus memilih yang mana, sebagai anak ia harus berbakti pada
ibunya walau telah disakiti berkali-kali, tetapi ia juga tidak mungkin
mengecewakan kekasihnya yang sangat dicintainya itu.
Keduanya sama-sama
pentingnya dalam hidup Rio. Kedua pilihan itu membuat Rio menjadi
frustasi. Setelah cukup lama, akhirnya ia memutuskan,"walaupun ibu telah
mengusirku dari rumah, tapi aku akan tetap berbakti padanya, aku nggak
akan menjadi anak yang durhaka, maafin aku sayang..." begitulah kata
Rio. Akhirnya dinaikinya motor milik Andi langsung menuju rumah sakit,
sialnya tanpa sadar hapenya terjatuh di jalan raya sehingga ia tidak
bisa mengabari Nia. Dikebutnya motor itu dengan laju yang sangat
kencang. Sesampainya di rumah sakit, ternyata ibu Rio sudah meninggal,
dan dokter mengatakan kata-kata yang diucapkan ibu Rio sebelum meninggal
adalah "Rio, maafkan ibu". Rasa sedih menyelimuti hati Rio, tangis air
mata tak bisa dibendungnya. "TIDAAAAAAAKKK...!!! IBUU...!!! JANGAN
TINGGALKAN AKU!!!!" teriak Rio sambil menangis di rumah sakit. Satu jam
setelah Rio sedikit lebih tenang, ia baru teringat akan Nia. Dirabanya
saku celananya, dan dia tidak ditemukan hapenya itu. Dia baru tersadar
jika hapenya telah hilang. Rasa bersalahnya pun muncul ketika ia
tersadar bahwa ia telah menyakiti hati kekasihnya itu. Nia pun merasa
kecewa pada Rio, dan memutuskan hubungan mereka lewat facebook. Pada
akhirnya, Rio tidak mendapatkan apa-apa, sendiri..., kesepian..., tiada
yang menemani... .
Sabtu, 13 Desember 2014
0 komentar:
Posting Komentar